Bongkel

Senin, 29 Pebruari 2016 | 14473 Kali
Bongkel

Bongkel merupakan instrumen musik bambu yang merupakan hasil karya dari masyarakat pedesaan agraris di wilayah Banyumasan. pada mulanya alat ini sangat populer dikalangan petani hutan dan lahan kering karena para petani pada jaman dimana lingkungan hutan masih rimba dan binatang huniannya sebagai ancaman bagi para petani. Bunyian dari alat musik Bongkel inilah para petani menjadikannya sebagai alat pengusir binatang perusak tanaman maupun binatang dan hama pemangsa lainnya.

Alat musik Bongkel mulanya terinspirasi dari alat pertanian yang lain yaitu panja kenclung sebuah alat untuk melubangi tanah yang akan menjadi media benih padi atau palawija dimusim tanam lahan kering. Dari panja kenclung ini kemudian timbul kreasi petani untuk membuat Bongkel atau menghalang binatang.

Bongkel berasal dari dua kata Bong dan Kel. Bong untuk menyebutkan nada rendah dan Kelu untuk nada tinggi pada rangkaian bambu kenclung tersebut.

Dari Bongkel ini kemudian berkembang menjadi Angklung. Bentuk angklung ini sama dengan Bongkel, kalo Bongkel empat nada dirangkai menjadi satu, sedangkan Angklung terdiri tiga nada dirangkai menjadi satu, namun cara memainkannya sama yaitu digerakkan/digetarkan bersama.

 

ENGLISH:

Bongkel
Bongkel is a bamboo musical instrument which is the work of rural agrarian communities in Banyumasan region. At first, this tool was very popular among forest and dry land farmers because farmers in an era where the forest environment was still jungle and their animals were a threat to farmers. The sound of this Bongkel musical instrument is made by farmers as a means of repelling animals that destroy plants and animals and other predatory pests.
The Bongkel musical instrument was originally inspired by another agricultural tool, namely the panja kenclung, a tool to perforate the soil which will become a medium for rice seeds or crops in dry land planting seasons. From this panja kenclung, farmers' creations emerge to make Bongkel or block animals.
Bongkel comes from two words bong and kel. Bong is a term for the low notes and Kelu is for the high notes in the kenclung bamboo string.
This Bongkel then developed into Angklung. The shape of this angklung is the same as Bongkel. If Bongkel has four tones strung together, while the Angklung consists of three tones strung together, but the way to play it is the same, by moving or vibrating it together.

 

JAPANESE:

ボンケルは、バニュマサン地域の農業農村コミュニティの仕事である竹楽器です。このツールは、森林環境がまだジャングルであった時代の農民や動物が農民への脅威として保護していたため、最初は森林農家や乾燥した土地の間で非常に人気がありました。農民が作物や動物やその他の捕食害虫を破壊する忌避剤としてそれを作ったのはボンケルの楽器の音でした。
ボンケルの楽器は、もともと別の農業器具に触発され、パンジャは乾燥した土地の植栽シーズンに米の種子やパラウィジャの媒体となる土壌を穴に入れるツールをケングルしました。このパンジャケンクルから、ボンケルを作るか、動物をブロックする農家の創造が発生します。
ボンケルは、竹シリーズのケンクルンのハイトーンのために低音とケルを言及する2つの言葉ボンとケルから来ています。
このボンケルからアンクルングに発展しました。このアンクルの形はボンケルと同じで、ボンケルの4つのトーンが1つに組み立てられ、Angklungは3つのトーンで構成されていますが、同じ演奏方法が一緒に移動/ゲターカンです


Translated By:

Dyah Raina Purwaningsih
Tri Wahyu Setiawan Prasetyoningsih
Dian Bayu Firmansyah

Fakultas Ilmu Budaya
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2022

 

Komentar