Festival Dalang Anak dan Dalang Muda di Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto, Lestarikan Budaya Leluhur

Kamis, 14 November 2019 | 14558 Kali
Festival Dalang Anak dan Dalang Muda di Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto, Lestarikan Budaya Leluhur

Purwokerto - Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Banyumas selenggarakan Festival Dalang Anak dan Dalang Muda di Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto pada Rabu (13/11) kemarin.

 

Diikuti oleh 4 dalang anak dan 7 dalang muda dari wilayah Kabupaten Banyumas, Festival Dalang Anak dan Dalang Muda ini dibuka Bupati Banyumas yang diwakili Kepala Dinporabudpar Drs. Asis Kusumandani, M.Hum dan membacakan sambutan Bupati pada acara tersebut. Bupati Banyumas mengapresiasi PEPADI Banyumas sebagai garda terdepan dalam nguri-uri, menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni pedalangan sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni pewayangan di Kabupaten Banyumas. 

 

Gedung Kesenian Soetedja dipilih sebagai tempat kegiatan karena memang diperuntukkan untuk itu (kesenian), selain ada panggung permanen, juga kursi penonton yang bertingkat dan setengah melingkar membuat nyaman untuk menikmati pertunjukan. Gedung yang berlokasi di Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan ini berkapasitas 500 orang tersebut dikelola oleh Dinporabudpar Kabupaten Banyumas dan dilaunching pada 22 Desember 2017 lalu. Sementara masih dilaksanakan pembangunan ruang galeri seni rupa, galeri seni kriya dan bangunan penunjang lainnya.

 

Seperti diketahui, wayang sebagai salah satu khasanah budaya bangsa, terbukti cukup efektif sebagai sarana penyebaran informasi, hiburan maupun dalam membangun tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui pagelaran wayang kulit. Dari sana kita bisa belajar tentang nilai kehidupan seperti kepahlawanan, kesetiaan, kebenaran, kesucian, kemanusiaan, keadilan dan lainnya. Hingga pada akhirnya seni pedalangan wayang kulit, sebagai salah satu hasil olah rasa, karya, karsa dan cipta dari para leluhur / nenek moyang dalam perkembangannya telah menjadi salah satu seni budaya yang cukup diminati oleh masyarakat internasional seiring telah diakuinya seni wayang sebagai walah satu karya agung warisan budaya dunia oleh UNESCO sejak tanggal 7 November 2003 di Perancis. Demikian disampaikan Bupati Banyumas dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinporabudpar Drs. Asis Kusumandani, M.Hum.

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar