-
PPID
- Formulir Keberatan Permohonan Informasi
- Daftar Informasi Publik
- Daftar Informasi Yang Dikecualikan
- Profil PPID Pembantu
- Transparansi
- Pelayanan Informasi
- Informasi Serta Merta
- Informasi Berkala
- SK PPID
- Informasi Setiap Saat
- Formulir Permohonan Informasi
- Tupoksi dan Struktur Organisasi PPID
- Survey Kepuasan Masyarakat
- Standard Pelayanan
-
Menu Publik
3 Maestro Banyumas Terima Penghargaan Di Banyumas Lengger Bicara 2025

Purwokerto - R. Soetedja, Budayawan Ahmad Tohari dan Biyung Narsih terima penghargaan pada Festival Lengger Bicara 2025 dihelat di kompleks GOR Satria Purwokerto pada Sabtu-Minggu (21-22/6) lalu.
Event yang digelar oleh Yayasan Lengger Bicara bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Banyumas, BUMN, Perbankan, Swasta dan masih banyak lagi ini bertemakan “Satria Swarna Banyumas” yang juga dapat diartikan sebagai Ksatria yang menorehkan tinta emas untuk Banyumas. Tema ini terinspirasi dari wilayah Banyumas yang telah banyak melahirkan tokoh besar, seperti sastrawan Ahmad Tohari dan penari Rianto, yang keduanya telah dikenal hingga kancah internasional.
Dimulai dengan berbagai kegiatan di Panggung Ekspresi pada Sabtu (21/6) yang menampilkan berbagai lomba seni, yang diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menuangkan kreativitas mereka serta mengenalkan berbagai kesenian dan budaya Banyumas kepada masyarakat luas. Event hari pertama didominasi penampilan tari-tarian, pencak silat, musik, dan story telling.
Hari kedua, dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Fendy Rudianto, S.E. ditandai dengan pemukulan bedug dan kesenian Calengsai, dilanjutkan kesenian Gondolio, Kenthongan, Ebeg, dan Flashmob yang menutup kegiatan di sore hari.
Puncak acara di Stadion Satria diawali penampilan Band Malacca dilanjutkan sambutan Bupati Banyumas yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab.Banyumas Ir. Junaedi, M.T dan sambutan Menteri Kebudayaan RI yang diwakili oleh Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan M.Hum yang menyampaikan bahwa Lengger bagi masyarakat Banyumas tidak hanya sekedar seni, tapi sebuah energi di dalam membangkitkan semangat dan daya kreasi. "Jadi melestarikan Lengger sebenarnya melestarikan semangat dan daya kreasi bagi masyarakat Banyumas" lanjutnya.
Tidak ketinggalan Lengger Bicara memberikan penghargaan kepada para maestro diantaranya: R. Soetedja Poerwodibroto, penyanyi dan pencipta lagu dari Banyumas, Bapak Ahmad Tohari seorang budayawan kebanggaan Banyumas yang diwakilkan oleh saudari ke-10 yaitu Ibu Siti Halimah. Dan terakhir Ibu Narsihati atau dikenal Biyung Narsih seorang lengger wanita kebanggaan Banyumas.
Acara dilanjutkan dengan “Tari Satria Swarna Banyumas” yang merupakan Lengger Kolosal oleh 400 penari lengger, Drama musikal "Srintil" yang merupakan sepenggal cerita dari Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, dilanjut penampilkan Fany Sugiarto dan Rianto. Ditutup dengan Mahakarya Nusantara sebuah pertunjukan musik dan tari yang akan menggambarkan keberagaman seni dan budaya dari Sabang sampai Merauke. Diiringi oleh musisi berbakat yang tergabung dalam Banjoemas Philharmonic Orchestra dengan sentuhan musik tradisional.