Sleman - Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam hal ini Bappedalitbang dan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas menyambangi Bappeda Kabupaten Sleman dalam rangka Studi Tiru pengembangan Ekonomi Kreatif yang tengah berkembang di Kabupaten Sleman. Ditemui Sekretaris Bappeda Kabupaten Sleman yang kemudian hadir pula Kepala Bappeda Kabupaten Sleman Drs. Kunto Riyadi, MPPM dalam forum yang juga dihadiri oleh Sleman Creative Society (SCS), dan OPD terkait pada Rabu (31/5) kemarin.
Perlu diketahui, Kabupaten Sleman telah berhasil memberdayakan ekonomi kreatif berupa film animasi, kriya dan seni pertunjukan. Melalui bantuan Jogja Creative Society (JCS), Pemkab Sleman bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong lahirnya komunitas kreatif di Sleman, yang menuai hasil dengan terbentuknya Sleman Creative Space yang berlokasi di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) telah menyumbangkan bantuan sejumlah Rp. 2,6 Milyar rupiah untuk sektor film animasi dan video. Melalui proses yang panjang dan berliku, serta perdebatan yang panjang sejak pemilihan sektor manakah yang pantas untuk diunggulkan hingga proses pengajuan bantuan kepada Bekraf. Disamping harus adanya 4 aktor dalam ekonomi kreatif ini yaitu pemerintah, komunitas, akademisi dan bisnis.
Pada tahun 2017 yang lalu, di Kabupaten Banyumas ada 6 subsektor ekonomi kreatif yang diusulkan menjadi prioritas, yaitu kriya, kuliner, fashion, film, aplikasi dan musik. Namun ternyata potensi itu belum mampu memberdayakan masyarakat yang menjadi salah satu unsur ekonomi kreatif. Lalu munculah unsur seni pertunjukan dikarenakan pelaku seni yang banyak, infrastruktur dan institusi pendidikan juga banyak. Namun hal ini masih dipertimbangkan. Bappedalitbang dan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas diharapkan setelah ini bisa mengkaji dan menentukan sektor manakah yang nantinya bisa diunggulkan untuk pengembangan ekonomi kreatif ini.