CIKAKAK, WANGON - Kegiatan Jaro Rojab di kompleks Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak Kec. Wangon Kabupaten Banyumas puncaknya pada hari ini Jumat (13/4).

Kegiatan ini berupaya melestarikan tradisi nenek moyang terutama merawat makam nenek moyang. Dimana setiap tanggal 26 Rajab yang tahun ini jatuh pada tanggal 13 April 2018 ada tradisi mengganti pagar makam. Dalam bahasa Banyumasan, pagar itu Jaro.
Jaro ini dibuat dari bambu utuh sebagian yang dibelah-belah dan ditata menjadi satu rangkaian yang panjangnya mencapai 1 km. Kegiatan ini dikerjakan oleh keluarga ataupun simpatisan yang ada di kompleks makam di Cikakak.

Seperti diungkapkan Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Banyumas Deskart S. Djatmiko, M.Si yang hadir pada acara tersebut, harapan warga Cikakak, keterikatan batin antara para pendahulunya dengan mereka pada saat ini tetap terjaga, dan dalam bahasa Jawa ada Ngalap Berkah yaitu diharapkan mendapatkan berkah dari perbuatan baik mereka setelah mengganti Jaro atau pagar makam yang terbuat dari bambu.

Dengan berkumpulnya keluarga atau simpatisan ini, merupakan suatu bagian dari budaya yang diharapkan akan menjadi satu centre of interest baru di titik pertumbuhan budaya dan wisata yang ada di daerah Wangon dan Ajibarang.