-
PPID
- Formulir Keberatan Permohonan Informasi
- Daftar Informasi Publik
- Daftar Informasi Yang Dikecualikan
- Profil PPID Pembantu
- Transparansi
- Pelayanan Informasi
- Informasi Serta Merta
- Informasi Berkala
- SK PPID
- Informasi Setiap Saat
- Formulir Permohonan Informasi
- Tupoksi dan Struktur Organisasi PPID
- Survey Kepuasan Masyarakat
- Standard Pelayanan
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman berada dipintu masuk kota Purwokerto dari arah barat tepatnya sebelah timur Sungai Logawa. Minumen ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai Ibukota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda. Pada lantai dua berisi relief sejarah bangsa Indonesia dalam Perang kemerdekaan 1945 dan patung Jenderal Soedirman duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tiggi 4,5 meter.
Terlahir dengan nama Soedirman pada hai Senin Pon tanggal 24 Januari 1916, atau dalam hitungan jawa bertepatan dengan tanggal 18 Maulud 1846 Wuku Galungan.
Pendidikan dimuli dari HIS dan dilanjutkan di MULO Wiworotomo Cilacap. Aktif dalam kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) an Hizbul Wathon (HW). Sekolanya di HIK Surakarta tidak dapat dilanjutkan karena ayahnya meninggal dan kembali ke Cilacap. Sebelum bergabung dengan tentara beliau pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah Cilacap.
Pada masa pendudukan Jepang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (semaam DPRD) di Banyumas mewakili Cilacap. Memasuki orde perang kemerdekaan beliau diangkat menjadi Komandan Resimenl Devisi V dengan pangkat kolonel. Dalam komferensi tentara keamanan Rakyat, pertama tanggal, 12 nopember 1945 dipilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat. Pada tanggal 18 nopember 1945 dilantik oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat Letnan Jenderal dan kemudian menjadi Panglima Besar Angkatan Perang RI dengan pangkat Jenderal. Jenderal Soedirman wafat pada hari senin Pon, tanggal 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta pada tanggal 30 Januari 1950 dalam suatu upaacara Militer yang di pimpin oleh Letkol Soeharto.
Jasa-jasa Jend.Soedirman selama perjuangan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang terkenal diantaranya:
- Berhasil melucuti senjata Jepang dalam jumlah sangat besar di Banyumas tanpa pertumpahan darah.
- Berhasil mengkoordinir penyerangan terhadap sekutu sehinga musuh meninggalkan Ambarawa.
- Memimpin perang gerilya dengan satu paru-paru dari atas tandu sampai perang kemerdekaan selesai.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan dan pengorbanannya terhadap bangsa dan negara, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan penghormatan Tanda Jasa/ Kehormatan Negara meliputi:
- Bintang R.I. Tingkat I
- Bintang R.I Tingkat II
- Bintang Gerilya
- Bintang Mahaputra Adipura
- Bintang Sakti
- Bintang Yudha Dharma Tingkat I
- Bintang Kartika Eka Pakci Tingkat I
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan ke I
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
Jam Operasional:
Senin - Minggu (07.30 - 17.00 WIB)
ENGLISH:
Monument of the Great Commander General Soedirman
The monument is located at the entrance to the city of Purwokerto from the west to the east of the Logawa River to be precise. This monument consists of two floors. The lower floor contains photos of the Great Commander General Soedirman's struggle to reclaim Yogyakarta as the capital of Indonesia (at that time) from the Dutch colonialists. The second floor contains reliefs of the history of the Indonesian nation in 1945 War of independence and a statue of General Soedirman sitting on a horse made of bronze weighing 5.5 tons and a height of 4.5 meters.
Born with the name Soedirman on Monday Pon (Javanese day), January 24, 1916, or in Javanese to coincide with the 18th of Maulud 1846 Wuku Galungan.
His education began from HIS and continued at MULO Wiworotomo Cilacap. Active in scouting the Indonesian Nation (KBI) an Hizbul Wathon (HW). His school at HIK Surakarta could not continue because his father passed away and he had to return to Cilacap. Before joining the army, he was a teacher at HIS Muhammadiyah Cilacap.
During the Japanese occupation, he was elected as a member of the Regional People's Representative Council (semaam DPRD) in Banyumas, representing Cilacap. At the beginning of the war for independence, he was appointed Commander of the 5th Division Regimentl with the rank of colonel. In a conference of the People's Security Army, on the first date, 12 November 1945, he was elected Commander of the People's Security Army. On November 18, 1945, he was inaugurated by the President of the Republic of Indonesia as Commander in Chief of the People's Security Army with the rank of Lieutenant General and then Commander in Chief of the Indonesian Armed Forces with the rank of General. General Soedirman passed away on Monday Pon, January 29, 1950 at the age of 34 years. Buried in Semaki Heroes Cemetery in Yogyakarta on January 30, 1950 in a military ceremony led by Lt. Col. Soeharto.
General Sudirman's services during the struggle to win and defend the famous independence include:
• Successfully disarmed Japanese in huge numbers in Banyumas without bloodshed.
• Successfully coordinated attacks against allies so that the enemy left Ambarawa.
• Led guerrilla warfare with one lung from a stretcher until the war of independence is over.
As an appreciation for his services in his struggle and sacrifice for the nation and state, the Government of the Republic of Indonesia conferred honors for the Service / State Honor including:
1. Bintang R.I. Level I
2. Bintang R.I Level II
3. Guerrilla Star
4. Bintang Mahaputra Adipura
5. Bintang Sakti
6. Yudha Dharma Star Level I
7. Bintang Kartika Eka Pakci Level I
8. Satya Badge of War of Independence I
9. Satya Badge of War of Independence II
Operational hour:
Monday - Sunday (07.30 - 17.00 WIB)
Price of Admission:
Adult: Rp. 3,000
Children: Rp. 2,000
JAPANESE:
スディルマン最高司令官の記念碑
スディルマン最高司令官の記念碑は、プルウォクルト市の入ってからすぐ西に、正確にはロガワ川の東側に位置しています。この記念碑は2階建てです。一階には、オランダの植民地からインドネシアの首都(当時)のジョグジャカルタを取り戻そうと戦闘したスディルマン最高司令官の写真が飾ってあります。2階には、1945年の独立戦争におけるインドネシア国家の歴史的な浮き彫りが飾っており、4.5メートルの高さで5.5トンの青銅で作られた馬の背中に乗るスディルマン将軍の像があります。
スディルマン氏は1916年1月24日(月曜日)に生まれ、またはジャワ州の暦年ではウクガルンアンに、1846年18日のマウルード日に生まれました。
スディルマン氏の教育はまずHISから教育を受け、それからMULOウィウォロトモ・チラチャプに進みました。インドネシアのスカウト活動(KBI)とヒズブル・ワトン(HW)に参加しました。
父親が死んでからHIKスラカタルタの教育を途中にやめて、チラチャプに戻りました。軍事に入隊する前に、HISムハマディヤ・チラチャプの教師として勤めました。
日本の占領中に、チラチャプを代表としてバニュマスの地方衆議院(現在はDPRD)に選出されました。独立戦争時代に入ると、彼は大佐の連隊師団V級の司令官に任命されました。人民治安部隊の初めての会議では、1945年11月12日に最高司令官に選ばれました。1945年11月18日に、彼は大統領によってインドネシア人民安全保障軍の中将として選出され、後に将軍の階級でインドネシア軍の最高司令官に任命されました。
スディルマン最高司令官は1950年1月29日(月曜日)に34歳で亡くなりました。そして、1950年1月30日にスハルト大佐が率いる軍事式典で、ジョグジャカルタのセマキ英雄墓地に埋葬されました。
独立をつかみ、維持するための闘争中も独立を守られ、スディルマン将軍の有名な活躍は:
• バニュマスで流血することなく日本武装の解除を成功する。
• 敵がアンバラワを去るまで、同盟国に対する攻撃の調整を成功する。
•独立戦争が終わるまで、担架から1つの肺だけでゲリラ戦争をリードする。
彼の闘争と国への犠牲に奉仕を求め、インドネシア共和国政府は、以下を含む国家奉仕・名誉を授与しました。
1. ビンタンR.I. レベルI
2. ビンタンR.IレベルII
3. ビンタン・ゲリラ
4. ビンタン ・マハプトラ・ アディプラ
5. ビンタン・サクティ
6. ビンタン・ユダ・ダルマ レベルI
7. ビンタン・カルティカ・エカ・パクチ レベルI
8. 独立戦争のサティヤバッジI
9. 独立戦争のサティヤバッジII
営業時間:
月曜~日曜(07.30~17.00 WIB)
入場料:
大人:Rp. 3,000
子供:Rp. 2,000
Translated By:
Dyah Raina Purwaningsih
Tri Wahyu Setiawan Prasetyoningsih
Dian Bayu Firmansyah
Fakultas Ilmu Budaya
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2022