Banyumas - Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan PKK Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Penginyongan bertempat di Tamansari Kecamatan Banyumas pada Rabu (15/7).

Lomba Pidato Bahasa Panginyongan yang diikuti oleh 27 perwakilan kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas ini bertemakan "Membangun Museum Wayang Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19". Kepala Dinporabudpar Banyumas, Drs. Asis Kusumandani, M.Hum dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan Museum Wayang Banyumas kepada masyarakat atau warga "Penginyongan" sebagaimana orang Banyumas menyebut dirinya.

Dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banyumas Ibu Erna Husein, yang tidak henti-hentinya mengingatkan kepada hadirin untuk selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah menjadi pandemi di Banyumas, bahkan di dunia. Ibu Erna juga menyampaikan bahwa warga Banyumas mempunyai Museum Wayang, dan UNESCO juga sudah menetapkan wayang sebagai warisan budaya dunia. Harapannya adalah kita semua mengenalkan museum wayang kepada generasi muda. Ibu Erna juga menyampaikan bahwa lomba pidato ini untuk melestarikan ciri atau identitas masyarakat Banyumas. Terlebih bahasa ini juga harus dikenalkan kepada generasi penerus agar tidak punah, mengingat banyak keluarga yang dilingkungannya sendiri tidak menggunakan bahasa penginyongan yang menjadi bahasa ibu.

Tim Juri yang beranggotakan Dr. Ir. Hj. Rahayu Widiyanti, SE, MP, SH., Bambang Wadoro, S.Pd, M.Pd dan Carlan, S.Sn. akhirnya memutuskan 3 juara setelah melalui sidang juri, yaitu Kecamatan Purwokerto Selatan sebagai Juara I dengan total nilai 819, disusul Kec. Wangon sebagai Juara II dengan total nilai 808 dan Kec. Purwokerto Utara sebagai Juara III dengan total nilai 795. Masing-masing mendapat tropi, uang pembinaan dan sertifikat yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas.