Pemandian Air Mineral Kalibacin

Selasa, 23 Pebruari 2016 | 17137 Kali
Pemandian Air Mineral Kalibacin

Pemandian Kalibacin ini merupakan obyek wisata husada karena pengunjung yang datang selain berekreasi juga dapat berobat. Disebut Kalibacin karena airnya berbau kurang sedap namun karena kandungan belerangnya tinggi sehingga mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit, syaraf dan tulang/rheumatic. Sehingga dianjurkan bagi anak-anak untuk mandi dikolam renang karena disamping berendam dalam air belerang juga sambil berolah raga sehingga bagus untuk masa pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat. Obyek wisata ini terletak sekitar 17 kilometer arah selatan kota Purwokerto tepatnya di desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo. Berdekatan dengan wisata Kalibacin terdapat obyek wisata Bendung Gerak Serayu. Bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh dapat membeli ikan lembutan goring yang dijajakan sepanjang sungai Serayu.

Menurut sejarah, obyek wisata Husada kalibacin ini sudah banyak dimanfaatkan orang sejak zaman pasirluhur (Abad 15), tepatnya adalah ketika Pasirluhur dibagi lima yaitu satu bagian (4 Desa Pasir sekarang) adalah daerah Mancagangsal yaitu wilayah pemutihan yang mendapat tugas khusus untuk merawat pusaka dan makam kerabat keratin yang ada di Pasirluhur, dimana wilayah ini diberikan kepada putra Adipati Pasirluhur yang terakhir yaitu Pangeran Perlangon uang bernama Pangeran Langkap, dan empat desa perdikan yang diberikan kepada empat keponakan Adipati Pasirluhur (Pangeran Pelangon) yang salah satunya bernama Ki Bonjok. (Tiga orang lainnya masing-masing bernama Ki Gede Sule, Ki Gumingsir dan Ki Ambilangu).

Sebelum Bonjok berkuasa di wilayah itu (sebagai Desa Perdikan) tempat itu sudah dikenal banyak orang dengan nama “Gua Teleng” namun belum dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Setelah Ki Bonjok berkuasa di situ dan “Gua Teleng” banyak dimanfaatkan banyak orang untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit, maka “Gua Teleng” berganti nama dengan nama yang baru yaitu “Tuk Semingkir” karena berbagai macam penyakit setelah mandi di mata air ini segera sembuh. (semingkir artinya pergi/ hilang/ sembuh).

Satu dua orang sembuh karena mandi di sana tidaklah mampu membuat tempat itu dikenal banyak orang, namun setelah banyak orang sembuh karena mandi disana, maka tempat itu lalu banyak dikenal orang berkunjung untuk berobat disana. Orang sakit kulit, mandi disana kemudian sembuh, orang skait tulang, mandi disana kemudian sembuh, orang sakit syaraf, mandi disana kemudian sembuh, orang sakit mata, mandi disana kemudian sembuh, pokoknya berbagai penyakit dapat sembuh kalau mandi disana.

Dizaman Martanegara memerintah disana, datanglah seorang Mubaligh dari Demak menyebarkan agama islam. Snag Mubaligh tersebut bermukim di sekitar Tuk Semingkir untuk memudahkan mengambil air wudhu dan keperluan lainnya. Setelah sang Mubaligh pergi, maka tempat itu dikeramatkan orang sebagai petilasan wali. Sedangkan pakaian dan barang-barang lainnya berupa tulisan-tulisan di daun lontar, terbang, rebana, ombak dan lain-lain yang ditinggal sang Mubaligh disimpan di Balai Malang yang letaknya hanya sekitar 200 M dari Tuk semingkir.

Sejarah terus ditulis dan sampailah pada angka tahun 1830 Pemerintah Hindi Belanda menguasai Banyumas (Kabupaten Banyumas dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 November 1830). Diam-diam para pejabar yang berkuasa waktu itu tertarik akan apa yang terjadi di Tuk Semngkir. Banyak orang dengan berbagai penyakitnya berkunjung ke situ. Setelah diadakan penelitian ternyata mata airnya tidak mengandung gas yang berbahaya bagi kehidupan manusia, justru mengandung mineral yang antara lain : belerang, kapur, garam, soda, minyak tanah, logam-logam seperti besi, tembaga, perak dan bahkan juga emas meskipun kadarnya sedikit kecil. Maka pada tahun 1982 dibangunlah pemandian itu, dan dibuka untuk umum oleh Raden Dipowinoto (Wedono Banyumas).Bangunan tersebut menggunakan bahan dari kayu, bamboo dan beratap dari welit, berdiri di atas tanah yang berstatus Guvernement Ground (G.G).pada waktu itu juga diadakan pembangunan berupa perluasan belik mata air menjadi seperti sebuah sendnag, kemudian juga ditanami pohon beringin. Sejak saat itu “Tuk semingkir” berganti nama menjadi “Tamba Wringin Tirta Hoesada” yang berarti air pengobatan. Dengan telahdibukanya tempat itu untuk umum, maka dengan itu pula dan untuk yang pertama kalinya, yaitu tahun 1982 di Kabupaten Banyumas telah berdiri satu obyek wisata pengobatan tertua dengan nama “Tamba Wringin Tirta Hoesada”.

Pada tahun 1909 berkenaan dengan hari kelahiran (Hari Ulang Tahun) putrid Yuliana, Putra Nalendra Praja Netherland, tempat itu dibangun permanen dengan biaya dari Negara, adapun sebagai pemimpin pembangunan tersebut adalah Raden Danusubroto (Wedana Banyumas) Secara Bertahap.

Setelah kamar mandi yang paling timur selesai dibangun, yang pertama kali siram (mandi) disitu adalah kanjeng sunan Pakubuwono X. Pendirian pemandian Kalibacin diabadikan dalam sebuah prasarti yang dibuat tahun 1892 oleh R. Dipowinoto. Prasasti ditulis dengan huruf dan bahasa jawa, berbentuk tembang dandanggula, terdiri dari 45 baris yang terdiri menjadi 2 bidang, masing-masing berisi 23 baris dan 22 baris.

 

Jam Operasional & HTM

Senin - Minggu (07.30 - 15.30 WIB) HTM Rp. 3.500

 

ENGLISH:

Kalibacin Mineral Baths
Kalibacin baths are categorized into medicated tourist attraction because visitors can have herbal medical therapy. It is called Kalibacin because the water smells bad, but because of its high sulfur content, it can treat various skin, nerve and bone / rheumatic diseases. Therefore, it is recommended for children to bathe in the swimming pool because in addition to soaking in sulfur water, they can also exercise which is good for growth and strong bones formation. This tourist attraction is located about 17 kilometers south of the city of Purwokerto, precisely in the village of Tambaknegara, Rawalo District. Close to Kalibacin tourism, there is a tourist attraction called Bendung Gerak Serayu. Visitors who want to buy souvenirs can buy goring soft fish, which is available along the Serayu river.
Historically, Kalibacin tourist attraction has been used by many people since the era of Pasirluhur Kingdom (15th century), to be precise when Pasirluhur was divided into five, in which one of the regions is the Mancagangsal area, namely a sacred area which has a special task to care for heirlooms and tombs of Keratin family in Pasirluhur. This area was given to the last son of Adipati Pasirluhur, Prince Perlangon, who was named Pangeran Langkap, and four perdikan villages which were given to four nephews of Adipati Pasirluhur (Pangeran Pelangon), one of whom was Ki Bonjok. The other three were Ki Gede Sule, Ki Gumingsir and Ki Ambilangu respectively.
Before Bonjok came to power in the area (as Desa Perdikan), the place was already known to many people as "Gua Teleng " but it had not been used as a tourist attraction. After Ki Bonjok came to power there and "Gua Teleng" was widely used by many people to treat various skin diseases, "Gua Teleng" changed its name to a new name, "Tuk Semingkir" because many people recovered from with various diseases like skin, bone, neuro, and eye deseases soon after bathing in this spring.. (Semingkir means to go / disappear / recover).
When the Martanegara ruled, a mubaligh from Demak came to spread Islam and lived near Tuk Semingkir. After he left, the place was sacred by people as a petilasan wali. Meanwhile, the clothes and other items in the form of writings on palm leaves, flying, tambourines, waves and others left by the mubaligh were kept in Balai Malang, which is located only about 200 meters from Tuk Semingkir.
History continued to be written and in 1830 the Dutch Hindi government occupied Banyumas (Banyumas Regency was formed by the Dutch East Indies Government on November 1, 1830). Secretly, the governemnt officials at that time were interested in what was happening in Tuk Semingkir. Many people with various illnesses visited the place. After research was conducted, it turned out that the springs did not contain gases that were harmful to human life, instead they contained minerals, including sulfur, lime, salt, soda, kerosene, metals such as iron, copper, silver and even a small level of gold. Therefore, in 1982 the bathhouse was built, and it was opened to the public by Raden Dipowinoto (Wedono Banyumas/ Banyumas Regent). The building was build using materials from wood, bamboo and a roof of welit, stands on land with the status of Guvernement Ground (GG). At that time, the spring (tuk) was developed into a pond, and some banyan trees were planted. Since then, “Tuk Semingkir” has changed its name to “Tamba Wringin Tirta Hoesada” which means medicated water. With the opening of the place to the public, with that and for the first time, namely in 1982 in Banyumas Regency, one of the oldest medical tourism objects was established with the name "Tamba Wringin Tirta Hoesada".
In 1909 regarding the birthday of Yuliana's daughter, Putra Nalendra Praja Netherland, the place was built permanently at the expense of the State, gradually led by Raden Danusubroto (Wedana Banyumas).
After the easternmost bathroom was completed, the first to bathe there was Kanjeng sunan Pakubuwono X. The establishment of the Kalibacin bath was immortalized in an inscription made in 1892 by R. Dipowinoto. The inscription is written in Javanese letters and language, in the form of tembang (Javanese: song) and dananggula, consisting of 45 lines, 2 fields in which each field consists of 23 lines and 22 lines. 

 

 

Operational Hours & Price of Admission

Monday - Sunday (07.30 - 15.30 WIB) Rp. 3,500

 

JAPANESE:


カリバチン・ミネラル・スプリング

カリバチン浴場は、レクリエーションに加えて来る訪問者も薬を服用することができるので、観光名所です。カリバチンと呼ばれる水の臭いが悪いが、硫黄含有量が高いので、皮膚、神経、骨またはリウマチの様々な病気を治療することができます。したがって、子供の成長や強い骨を育成するのために良いのでワークアウトしながら、硫黄の水に浸漬だけでなく、スイミングプールで入浴することをお勧めします。本観光名所は、プルウォクルト市内から約17キロの南の方にあり、タンバクネガラ村のラワロ地区に位置しています。カリバチン観光の近くには、ベンドゥン・グラック・セラユという観光地があります。お土産を持ち帰る観光客の場合、セラユ川沿いに販売している名物の魚などを購入することができます。
歴史的には、フサダ・カリバチン観光地は、パシッル・ルフール(15世紀)の時代から人々によって広く利用されてきましたが、パシッル・ルフールが1つの部分である5つに分かれたとき(現在は4つの砂の村)は、パシッル・ルフールのケラト親戚の家宝や墓の世話をする特別な仕事を得る漂白地域であるマンカガンサルエリアです。 この地域はパシルフール最後の公爵の息子、パンゲラン・ラングカップというペルランゴン・ウアン王子に与えられ、4つの村はパシッル・ルフール公爵(ペランゴン王子)の4人の甥に与えられ、そのうちの1人はキ・ボンジョックと名付けられました。(他の3人はそれぞれキ・ゲデ・スーレ、キ・グミングシル、キ・アンビラングと名付けられました)。
ボンジョクが(ペルディカン村として)この地域を支配する前は、場所はすでに「テレング洞窟」という名前で多くの人々に知られていましたが、観光名所として使用されていませんでした。キ・ボンジョクが政権を握り、多くの人が様々な皮膚疾患を治療するために「テレン洞窟」を広く使った後、この春に入浴した後の様々な病気がすぐに治ったため、「グア・テロン」は「トゥク・セミンキール」と改名されました。(去ることは、去る/行方不明/治癒を意味する)。
入浴が多くの人に知られなかったので1、2人が癒されましたが、風呂のために多くの人が回復した後、多くの人がそこで治療するために訪れました。人々は皮膚の痛みを持っている、その後、そこにシャワーを癒し、人々は癒し、そこに入浴し、人々は神経を持って、そこにシャワーを与え、そこでシャワーを癒し、人々は目の痛みを持って、そこにシャワーを浴びて、とにかくそこに入浴すると様々な病気を治すことができます。
マルタネガラの時代に、そこに支配し、イスラム教の宗教を広めるデマクからムバリグが来ました。スナッグ・ムバリグは、アブレーションウォーターやその他の目的の取り込みを容易にするために、トゥク・セミングキルの周りに定住しました。ムバリグが去った後、場所は守護者の棺として終わりました。ロンタルの葉、飛行、タンブーレン、ムバリグが残した他の人の文章の形で服や他のアイテムは、トゥクセミングキールからわずか約200 Mであるバライマランに保存されています。
歴史は書かれ続け、1830年のオランダのヒンディー語政府が支配するバニュマス(バニュマス・リージェンシーは1830年11月1日にオランダ東インド政府によって形成された)の姿に達した。当時の強力なスペルは、当時のトゥク・センキルで何が起こっているのかに興味を持っていました。様々な病気を持つ多くの人々がそこに訪れる。研究の後、春は人間の生命に有害なガスを含みなく、硫黄、石灰、塩、ソーダ、灯油、鉄、銅、銀などの金属、さらには金などのミネラルを含むが、含有量は少し小さい。1982年に浴場が建てられ、ラデン・ディポウィノト(ウェドノ・バニュマス)によって一般公開されました。建物は、木、竹、ウリットから屋根付きの材料を使用し、グヴェルネメントグラウンド(G.G)のステータスである土地に立って、その時にセンドナグのように春のベリック拡張の建設を開催し、バンヤンの木を植えました。それ以来、「トゥク・セミングカー」は水処理を意味する「丹羽リンギン・ティルタ・ホエサダ」と改名されました。その後、一般に場所の開口部に、また、初めて、すなわちバニュマスリージェンシーで1982年は、「丹羽リンインティルタ・ホエサダ」という名前で最も古い医療観光オブジェクトの一つを確立しました。
1909年、ユリアナの娘プトラ・ナレンドラ・プラハ・ネザーの誕生日に関しては、国家を犠牲にして恒久的に建てられたが、開発のリーダーは徐々にラデン・ダヌスブロト(ウェダナ・バニュマス)であった。
最東端の浴室が完成した後、最初の水洗(風呂)があったカンジェン・スナン・パクブウォノXは、R.ディポウィノトによって1892年に作られたプラサルティにカリバチン浴場が祀られました。碑文は、2つのフィールドから成る45行で構成されるテバンダンダングラの形で、ジャワ語の文字と言語で書かれています。

 

営業時間と入場料金

月曜~日曜 (07.30~15.30 WIB) Rp. 3,500

 

Translated By:

Dyah Raina Purwaningsih
Tri Wahyu Setiawan Prasetyoningsih
Dian Bayu Firmansyah

Fakultas Ilmu Budaya
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

 

Komentar