Wangon - Desa Cikakak ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari berbagai penjuru. Mereka merupakan warga sekitar Desa Cikakak Kecamatan Wangon, pengunjung dari luar kota, dan bahkan terlihat beberapa turis yang berasal dari mancanegara. Pasalnya pada hari Minggu, tanggal 7 Oktober 2018 diselenggarakan Festival Rewanda Bojana yang ke-5 di Kompleks Masjid Saka Tunggal.
Kegiatan Rewanda Bojana ini sudah menjadi agenda tahunan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. Diawali dengan hiburan pembuka dari siswa-siswi SMP, dilanjutkan laporan dari Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Drs. Asis Kusumandani, M.Hum dan sambutan Bupati Banyumas, Ir .H. Achmad Husein yang menyampaikan apresiasinya kepada Dinporabudpar atas meningkatnya penonton dibanding tahun sebelumnya. Nampak di panggung kehormatan Bupati Banyumas beserta ibu dan Wakil Bupati Drs. Sadewo Tri Lastiono didampingi Forkompimda dan jajaran Forkompinca setempat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pelepasan lomba gligir wohwohan (gunungan yang dihias dengan buah-buahan dan sayuran) yang diikuti 12 desa antara lain Desa Jambu, Desa Banteran, Desa Klapagading, Desa Klapagading Wetan, Desa Klapagading Kulon, Desa Randegan, Desa Rawaheng, Desa Jurangbahas, Desa Wangon, Desa Wlahar, Desa Windunegara dan Desa Cikakak selain itu juga ada 12 peserta eksebisi yang terdiri dari PD BPR BKK Purwokerto, Aliansi Pariwisata, PABEMAS, DINPORABUDPAR, Java Heritage Hotel, Rita Supermall, Kopi Kapal Api, Pengusaha Wangon, Toyota Nasmoco, Toko Buah Cherry, Bank Jateng, Pasar Ajibarang dan Pasar Wangon. Gligir tersebut kemudian dibawa ke kompleks Masjid Saka Tunggal untuk diberikan kepada kera-kera yang berhabitat di sekitar Desa Cikakak.
Menurut Kepala Desa Cikakak, Bapak Suyitno (49) Festival Rewanda Bojana tahun ini partisipasi peserta meningkat tajam. Dibuktikan dengan peserta gligir yang meningkat jumlahnya dari 9 peserta menjadi 24 peserta. Pengunjung mengaku senang dengan dilaksanakannya acara ini, pasalnya acara tersebut dapat menjadi alternatif rekreasi warga. Salah satu pengunjung, Ibu Ruwen (49) dari Klapa Gading Kulon, Wangon menyatakan senang meskipun baru pernah datang ke event ini karena cukup menghibur. Meskipun begitu, beberapa pengunjung mengaku kecewa karena makanan yang seharusnya dimakan oleh kera justru diambil oleh beberapa pengunjung dan massa yang kurang kondusif sehingga kera-kera tidak berani untuk mendekati gligir yang sudah dibawakan.