PURWOKERTO-Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas menggagas tari Seblak Rimong. Pelatihan tari ini melibatkan puluhan guru tari dan sejumlah sanggar di Kabupaten Banyumas, di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, 20-22 Maret.
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, tari Seblak Rimong ini terinspirasi dari dolanan bocah saat bermain rimong atau sampur. Di masa lalu, anak-anak sering menggunakan sampur milik ibunya untuk menari.
"Ini budaya yang ada di Banyumas sejak dulu. Anak-anak dulu kan suka menari dengan menggunakan sampur milik ibunya. Nah, ini kami hidupkan lagi. Kalau filosofinya, menari itu menggerakkan tubuh, menggali potensi diri dan menyingkirkan hal negatif," ujarnya, Selasa (20/3).
Menurut Asis, pelatihan tari ini menjadi langkah untuk melestarikan budaya Banyumas. Sebab, misi pelestarian tidaklah cukup hanya dengan melakukan imbauan.
Adapun guru tari yang diajarkan tari ini adalah perwakilan dari setiap kecamatan. Ditambah pelatih tari yang berasal dari 5 sanggar di wilayah Banyumas.
"Kalau cuma mengimbau saja kan percuma. Ini langsung kami latih, agar mereka nanti yang mengajarkan kepada anak-anak," tambahnya.
Kepala Seksi Kesenian bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Edy Suswanto mengatakan, setelah pelatihan ini, para pengajar akan melatih di setiap dua sekolah dasar. Rencananya, tari Seblak Rimong ini akan dilombakan di tingkat kabupaten.
"Lomba ini untuk memberikan kesempatan mengapresiasi hasil dari pelatihan ini. Khusus untuk pelajar usia SD," kata Edy.