18 Anak Sukerta Diruwat di Bale Adipati Mrapat Kecamatan Banyumas

Senin, 15 Mei 2023 | 896 Kali
18 Anak Sukerta Diruwat di Bale Adipati Mrapat Kecamatan Banyumas

Banyumas - Sejumlah 13 Kepala Keluarga mengikuti kegiatan Ruwat Sukerta bagi 18 putra-putrinya yang merupakan anak sukerta bertempat di Bale Adipati Mrapat Kecamatan Banyumas pada Sabtu (13/5).

Seperti tahun lalu, kegiatan Ruwat Sukerta ini dilaksanakan kembali oleh Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, dengan juru ruwat Ki Dhalang Sungging Suharto. Bertempat di Bale Adipati Mrapat yang dulu bernama Pendapa Duplikat Si Panji Kecamatan Banyumas, sejumlah anak sukerta mengikuti prosesi dari awal sampai akhir hingga larungan di sungai Serayu. Kegiatan ini juga disiarkan secara live streaming di kanal youtube Museum Wayang Banyumas, dan dapat disaksikan disini.


"Kegiatan Ruwat Sukerta ini diselenggarakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Museum Non Fisik tahun 2023 dan sudah dilaksanakan 2 (dua) kali, dan akan dilanjutkan sebagai acara rutin yang bertujuan menjadi acara yang ikonik yang diminati wisatawan lokal, domestik maupun wisatawan asing untuk datang dan menyaksikan" ungkap Sekretaris Dinporabudpar Ir. Eriek Kusuma dalam laporan Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas.

"Untuk itu acara ini dikemas sedemikian rupa agar memiliki nilai pertunjukan tanpa menghilangkan esensi nilai seni dan budaya. Ruwat Sukerta ini harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan warisan budaya adi luhung. Kategori Ruwat Sukerta kali ini adalah Kembang Sepasang, Ontang-anting, Sarombo (4 anak laki-laki), dan Kedhana Kedhini/Kedhini Kedhana dari 13 Kepala Keluarga yang berdomisili di wilayah Kabupaten Banyumas" lanjutnya.

 

Bupati Banyumas dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Sugeng Amin, S.H, M.H. menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensuseskan kegiatan Ruwat Sukerta ini. "Pertunjukan wayang dengan lakon 'Murwakala' dapat berfungsi sebagai sarana untuk membebaskan orang yang dianggap sukerta, maupun kepentingan lainnya dari ancaman bahaya yang dilambangkan sosok Bathara Kala dengan tujuan agar anak sukerta terbebas dari keterbelungguan atau ancaman dari malapetaka yang tidak diinginkan. Melalui Ruwat Sukerta ini mudah-mudahan dapat menuntun warisan seni dan budaya lokal menuju kelestarian dan terwariskan dengan baik untuk anak cucu kita".

 

Plt. Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Sugeng Amin, S.H., M.H. menambahkan di akhir sambutan Bupati Banyumas, bahwa kegiatan Ruwat Sukerta sebenarnya bisa dijual, setidak-tidaknya menasional. "Mohon doa restu, kedepannya akan semakin baik. Niatan kami untuk mengintegrasikan bukan hanya budaya murni seperti yang kita selenggarakan, tapi bagaimana kita bisa menarik wisatawan yang sebesar-besarnya. Nanti akan kita kaji, perdalam apakah harus disini atau bisa dilaksanakan di tempat wisata." pungkasnya.

 

 

 

Komentar