Sesuai dengan naskah babad kalibening tanggal 27 Ramadhan 978 H atau tanggal 22 Februari 1571 masehi, ditentukan sebagai patokan Hari Jadi Kabupaten Banyumas berdasarkan perhitungan tanggal dan hari dimana R. Joko Kaiman (Adipati Mrapat) yang bergelar Adipati Warga Utama II diangkat sebagai Adipati Wirasaba VII menggantikan rama mertuanya Adipati Warga Utama I (Adipati Wirasaba VI).
R. Joko Kaiman yang telah diangkat menjadi Adipati Wirasaba VII membagi daerah kekuasaannya menjadi 4 (sehingga R. Joko Kaiman terkenal dengan nama Adipati Mrapat), yaitu Banjar Pertambakan diberikan kepada Kiai Ngabehi Wirayudo, Merden diberikan kepada Kiai Ngabehi Wirakusumo, Wirasaba diberikan kepada Kiai Ngabehi Wargawijoyo ,Sedangkan beliau merelakan kembali ke Banyumas dengan maksud mulai membangun pusat pemerintahan yang baru
Daerah yang pertama kali dibangun sebagai pusat pemerintahan adalah hutan Tembaga sebelah barat laut daerah kejawar dan sekarang terletak di pertemuan Sungai Banyumas dan Sungai Pasinggangan di Desa Kalisube dan Desa Pekunden Kecamatan Banyumas.
Dengan ditemukannya dokumen "naskah kalibening" maka tanggal 27 Ramadhan 978 H atau 22 Februari 1571 lebih bisa dipertanggungjawabkan karena ada sumbernya atau ada dokumennya. Tanggal tersebut merupakan alternatif kuat untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Banyumas sebelum ditemukannya sumber sejarah lainnya yang lebih kuat.
Acara kirab budaya pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari tahun 2016 dengan rute yang sama, sedangkan yang ditunjuk sebagai petugas /peraga kirab antara lain :
1. Suba Menggala di tugaskan kepada Ki Dalang Yakut Agib Ganta Nuraidin
2. Pembawa Tombak Kyai Genjring ditugaskan kepada Didik Himawan DH, S.Sn
3. Pembawa Joli Pusaka Keris Kyai Nala Praja, Joli Pusaka Gajah Endra, Joli Pusaka Kitab Stambul, Joli Lambang Darah, Pasukan Tombak Kenceng dan Pasukan Umbul - umbul di tugaskan kepada Siswa Sekolah Pelayaran Menengah (SPM) Purwokerto.
4. Bregadha Gendhewa ditugaskan kepada Para Penari dari Sanggar Graha Mustika Purwokerto