Purwokerto - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyelenggarakan Bimbingan Teknis SInkronisasi Promosi Pariwisata Asia Pasifik pada Jumat dan Sabtu (24-25/8) bertempat di Hotel Java Heritage Purwokerto.
Dibuka oleh Anggota Komisi X DPR RI Bpk. Rinto Subekti, MM. dan dihadiri oleh ASPPI Jawa Tengah, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Asisten Deputi Pemasaran II Regional II, ASITA Provinsi Jawa Tengah, dll.Rinto Subekti menyatakan bahwa satu-satunya sumber cadangan devisa yang tidak akan pernah habis adalah sektor pariwisata Itulah sebabnya potensi wisata ini harus tetap dijaga dan dikembangkan sebagai cadangan devisa. Tidak seperti minyak bumi ataupun hasil tambang yang suatu saat pasti habis.
Dalam diskusi Kepala Dinporabudpar Drs. Asis Kusumandani, M.Hum menyatakan bahwa banyak sekali potensi wisata di Kabupaten Banyumas yang mulai dikembangkan dan banyak juga yang belum dikembangkan. Banyak peserta menanyakan apakah Baturraden sudah dipromosikan di tingkatan nasional maupun internasional, dan langsung dijawab oleh Bpk. Dadang Djatnika Asisten Deputi Pemasaran II Regional II bahwa Baturraden memang sudah dipromosikan dan sudah melalui sidang penetapan akan tetapi memang mengenai kunjungan wisatawan mancanegara, banyak faktor yang menjadikan sebuah destinasi wisata kurang diminati yaitu antara lain sarana prasarana yang memadai seperti bandara.
Seperti kita ketahui bersama, bandara terdekat yang akan dibangun di adalah di Kabupaten Purbalingga. Mungkin nantinya akan lebih menarik wisman untuk mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Banyumas karena sarana transportasi sudah menunjang.