Wangon - Tradisi Jaro Rojab di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas diselenggarakan masyarakat setempat pada Kamis (08/02) lalu.
Jaro Rojab yang berasal dari kata "Jaro" yang berarti pagar dan "Rojab" yang artinya bulan Rajab adalah tradisi tahunan warga Desa Cikakak untuk bergotong-royong untuk memperbaiki pagar di sekitar Masjid Saka Tunggal dan makam leluhur yang berada di kompleks masjid tersebut. Melibatkan ratusan warga sekitar dan berbekal bambu sebagai bahan pagar, tradisi ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Banyumas yang ingin menyaksikan sekaligus berwisata religi di kompleks masjid Saka Tunggal yang dikenal terdapat habitat kera ekor panjang di sekitarnya.
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas yang diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Fendi Rudianto, S.E. menyatakan "Tradisi ini adalah untuk menjaga jasmani dan rohani masyarakat adat di Cikakak Wangon yang dilaksanakan setiap tahun dan hari ini bertepatan dengan kalender Aboge. Ini adalah pelaksanakan gotong-royong dari masyarakat untuk mengganti jaro (pagar) di komplek masjid Saka Tunggal dan makam leluhur. Jaro yang sudah lama (rusak) nantinya digunakan untuk memasak selamatan warga masyarakat adat Cikakak. Tadi juga bersama-sama masyarakat melaksanakan ibadah ziarah di makam Kyai Mustolih".
Menurut juru kunci Masjid Saka Tunggal Pak Sulam, rangkaian Jaro Rojab ini diawali dengan pembongkaran jaro yang lama, terus dilanjutkan dengan tahapan pembuatan jaro yang baru, pemasangan dan diakhiri dengan sholawatan pada subuh besok. "Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat desa Cikakak, tetangga desa juga turut ikut serta, dari kecamatan juga bahkan ada yang dari provinsi tetangga" imbuhnya.
Lihat dokumentasi videonya di sini