Purwojati - Ibu Erna Husein resmikan Wisata Lewok Mbulu, Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas pada Rabu (12/01).
Acara dihadiri juga oleh Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Forkopimcam Kecamatan Purwojati, Asper Perhutani Jatilawang, Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMP dan tamu undangan lainnya.
Wisata Lewok Mbulu adalah obyek wisata baru yang berada di wilayah Kecamatan Purwojati yang menawarkan Camp Area, dan kesejukan alam karena berada di wilayah kawasan Perhutani Jatilawang. Terdapat juga warung yang menjajakan makanan tradisional setempat yang bisa dinikmati di Lewok Mbulu. Lewok artinya adalah cekungan, dan Mbulu adalah pohon Mbulu. Lewok Mbulu artinya di sebuah tempat cekungan ada pohon Mbulu. Di atasnya ada tempat berkemah. Ketua Pokdarwis Lewok Mbulu Kholid menyampaikan bahwa dengan berdirinya Lewok Mbulu ini adalah untuk memakmurkan masyarakat Purwojati, dengan datangnya wisatawan ke Lewok Mbulu yang tentunya bisa menambah penghasilan bagi masyarakat sekitar.
Camat Purwojati Dian Budiarto, S.T.P. dalam sambutannya menyampaikan semoga rintisan wisata ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dalam era pandemi Covid-19 ini. Banyumas adalah salah satu dari 4 (empat) kabupaten yang masuk dalam Level-1 PPKM, dan harus tetap diperjuangkan, dijaga agar tetap dalam Level-1 sehingga perekonomian bisa pulih, pariwisata bisa berjalan masyarakat tetap dapat bekerja demi kesejahteraan.
Ibu Erna Husein tidak lupa mengajak masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, dan mengajak untuk mengikuti vaksinasi. Ibu Erna juga menyampaikan bahwa Kabupaten Banyumas adalah satu-satunya Kabupaten yang ada di Level-1 PPKM, karena ternyata kabupaten lain ada peningkatan kasus disebabkan masuknya varian Omnicron. Oleh karena itu diharapkan ada tempat cuci tangan pakai sabun di tempat wisata ini. Dinporabudpar juga diharapkan untuk melatih masyarakat dalam hal ekonomi kreatif sehingga bisa membuat kerajinan dari bambu atau apapun yang bisa dijadikan souvenir. Diharapkan nanti pada "Grand Opening" nanti akan bersinergi dengan dinas-dinas terkait seperti Dinporabudpar, Dinakerkop, Disperindag, DPMPTSP dan lainnya untuk membantu, karena pekerjaan rumah untuk pengembangan obyek wisata ini banyak, misalnya tempat parkir yang kurang memadai, jalan menuju obyek yang masih sangat sempit, keamanan lokasi karena seperti disampaikan Ketua LPPM UMP Dr. Suwarno, M.Si bahwa lokasi obyek ini berada di wilayah rawan bencana, sehingga perlu diwaspadai dan agar dikelola dengan baik untuk manajemen resiko.