Pukul Gong, Wakil Bupati Banyumas Buka Lomba Karawitan Tingkat SMP dan SMA/SMK

Rabu, 18 November 2020 | 1245 Kali
Pukul Gong, Wakil Bupati Banyumas Buka Lomba Karawitan Tingkat SMP dan SMA/SMK

Purwokerto - Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Lomba Karawitan untuk Tingkat SLTP dan SMA/SMK pada Selasa dan Rabu (17-18/11).

 

Bertempat di Gedung Soetedja Purwokerto, Lomba ini diikuti oleh 7 (tujuh) grup dari tingkat SLTP yaitu: SMPN 2 Jatilawang, SMPN 1 Cilongok, SMPN 1 Sokaraja, SMPN 1 Somagede, SMPN 2 Rawalo, SMPN 2 Ajibarang, dan SMPN 5 Purwokerto. Sedangkan di Tingkat SMA/SMK diikuti oleh 4 (empat) grup yaitu SMAN 1 Banyumas, SMA Ma'arif NU 2 Karanglewas, SMA Ma'arif NU 1 Ajibarang dan SMAN 2 Purwokerto. Hari pertama pelaksanaan digelar untuk tingkat SMP dan hari kedua untuk tingkat SMA/SMK.

 

Kepala Diporabudpar Kabupaten Banyumas menyampaikan dalam laporannya bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Penyelenggara Museum Non-Fisik Tahun Anggaran 2020 dari Kemendikbud Republik Indonesia. Dinporabudpar juga telah melaksanakan Lomba Pidato Bahasa Penginyongan, Lomba Mewarnai Bagi Siswa Paud dan TK serta Lomba Menggambar Bagi Siswa SD, Lomba Geguritan bagi Siswa SMP/SMA dan Festival Dalang Cilik serta Lomba Karawitan Tingkat SMP dan SMA/SMK. Lomba ini bertujuan mengembangkan, membina dan melestarikan seni karawitan sebagai salah satu kearifan lokal melalui cinta budaya dan agar tetap menjadi kekayaan budaya nasional dan daerah. Disampaikan pula bahwa seorang dalang cilik asal Banyumas yaitu Catur Putra Sinatria berhasil meraih Dalang Terbaik pada Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional Tahun 2020.

 


Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Trilastiono pada hari ke-2 yang menyampaikan apresiasi kepada Dinporabudpar dan segenap panitia yang telah mensukseskan acara ini. Tak lupa pula Wakil Bupati mengingatkan agar para peserta dan penonton selalu mematuhi protokol kesehatan agar terjaga dari Covid-19. Agar selalu ditaati dan tidak menganggap remeh pandemi ini, bahkan sempat mengingatkan penonton yang melepas maskernya agar dipakai kembali dan menjaga jarak satu dengan lainnya.

 

Wakil Bupati Banyumas menyampaikan bahwa di Kecamatan Banyumas mempunyai Rumah Lengger. Banyumas mempunyai seorang Lengger bernama Rianto, yang beristrikan orang Jepang dan tinggal di Jepang dan selalu mempromosikan Lengger lebih dari 30 negara di dunia. Di Kecamatan Banyumas juga mempunyai banyak bangunan lama yang bisa menjadi cagar budaya dan bisa dijadikan sanggar seni. Harapan Wakil Bupati Banyumas semoga kegiatan ini bisa menjadi sarana pembinaan dan pencarian bibit-bibit seniman muda di Kabupaten Banyumas sekaligus mengangkat kecintaan terhadap budaya sendiri dan menjadi filter terhadap budaya asing.

 

Dewan Juri yang bertugas pada Lomba Karawitan Tingkat SMP dan SMA/SMK ini adalah: Suparman, S.Kar dari Taman Budaya Jateng, Sudarno, S.Sn, M.Sn dari Akademisi dan Sungging Suharto dari unsur seniman, memutuskan sbb:
Untuk Tingkat SMP:
Juara I diraih SMPN 2 Jatilawang dengan nilai 1759:
Juara II diraih SMPN 1 Sokaraja dengan nilai 1729:
Juara III diraih SMPN 1 Somagede dengan nilai 1714;
Juara Harapan I diraih SMPN 2 Ajibarang dengan nilai 1713;
Juara Harapan II diraih SMPN 5 Purwokerto dengan nilai 1712;
Juara Harapan III diraih SMPN 2 Rawalo dengan nilai 1691.
Penabuh Kendhang terbaik diraih oleh SMPN 2 Jatilawang
Sindhen Terbaik diraih oleh SMPN 1 Somagede.


Untuk tingkat SMA/SMK:
Juara I diraih SMAN 1 Banyumas dengan nilai 1742;
Juara II diraih SMAN 2 Purwokerto dengan nilai 1694;
Juara III diraih SMA Ma'arif NU 2 Karanglewas dengan nilai 1690;
Juara Harapan I diraih SMA Ma'arif NU 1 Ajibarang dengan nilai 1674.

Pengendhang Terbaik diraih Rafi Zaki dari SMAN 1 Banyumas;
Sinden Terbaik diraih Rahmi Paramita dari SMAN 2 Purwokerto.

 

Kepala SMPN 2 Jatilawang Agus Triwahyono menyampaikan bahwa anak didiknya sudah beberapa kali tidak mengikuti kegiatan serupa karena kurangnya informasi. Begitu mendengar kegiatan ini maka sekolah mendukung sepenuhnya, dengan protokol kesehatan tentunya. "Kami merasa senang dan selalu menunggu kesempatan seperti ini karena budaya karawitan, budaya adiluhung ini sudah jarang sekali berkumandang di kalangan anak-anak muda, dan budaya ini tidak luntur dan berharap kepada pemerintah yang berwenang untuk selalu menyelenggarakan event-event budaya daerah khususnya Banyumasan".

 

Rafi Zaki peraih penghargaan sebagai Pengendhang Terbaik tingkat SMA merasa bangga karena baru pertama kali mendapat penghargaan seperti ini. "Kedepannya saya berharap lomba-lomba seperti ini akan terus diselenggarakan meskipun pandemi, karena banyak seniman yang menganggur. Harapannya seni karawitan dan seni budaya lain di Banyumas tetap maju", pungkasnya.

 

Disisi lain Kuat Waluyo pembina karawitan di SMPN 5 Purwokerto, menyampaikan bahwa event yang biasanya dilaksanakan bulan Maret akhirnya terlaksana sekalipun mundur akibat pandemi. Ada beberapa evaluasi untuk panitia agar lebih baik lagi pada teknikal meeting, setting gamelan, dan agar dibedakan antara lomba dan festival karena kedua hal itu berbeda, lomba mengutamakan notasi dan festival bisa lebih berkreasi. Perlu evaluasi kedepan agar tidak terjadi kekecewaan bagi peserta", tutupnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar