Kungkum Purnama di Kalicawang Banjarpanepen, Sumpiuh

Selasa, 01 Mei 2018 | 13242 Kali
Kungkum Purnama di Kalicawang Banjarpanepen, Sumpiuh

Warga terlihat berkumul ramai-ramai di tepian Kali Cawang, dibawah bulan purnama mereka menunggu tepat pukul 00.00 WIB untuk bersama-sama melakukan kegiatan kungkum di kali cawang dipimpin oleh sesepuh setempat.

Sungai yang sudah menjadi lokasi wisata di desa banjar panempen ini dihias dengan janur kuning dan diberi obor untuk penerangan ketika melakukan kungkum. Panitia juga telah menyiapkan bunga tujuh rupa untuk disawurkan di kali cawang nantinya.
Saat mandi bersama itu pula, seluruh lampu penerang dimatikan. Peserta melakukan tapa bisu saat berendam bersama itu.
Sesepuh adat Jagabudaya, Lamus (59) mengatakan, tradisi berendam di sungai tersebut sudah dilakukan secara turun temurun. Upacara adat itu sempat berhenti sekitar tahun 1980an. "Sejak tahun lalu dihidupkan lagi, setiap tanggal 15 bulan Sya'ban atau Sadran masyarakat berkumpul di Kali Cawang untuk berendam bersama," ujar lamus"


Masyarakat setempat percaya kalo mereka memiliki hati yang bersih akan mendapatkan khasiat yang luar biasa dari sang pencipta.
Pada masa lalu, tempuran Sungai Cawang ini menjadi tempat bersemedi para pesohor dan penganut kepercayaan kejawen.  Mereka mengheningkan cipta untuk memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa.
"Konon di tempat ini bersemayam Ki Rantamsari atau Mbah Gendeng. Tapi saya kurang paham asal-usulnya, ini masih digali," ujarnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banjarpanepen, Turimin mengatakan, tradisi tersebut kini dikemas dalam bentuk atraksi wisata.


Tidak hanya menyuguhkan tradisi kungkum kali, warga setempat juga menggarap pasar malam yang menyajikan kuliner khas desa, seperti aneka olahan oyek. "Kami mengembalikan lagi nilai-nilai tradisi yang dilakukan oleh para tetua. Tentunya dikemas dengan lebih menarik, ada pertunjukan lengger, kidungan, pasar kuliner tradisional dan hiburan kesenian lainnya," kata dia.
Selain wisata religi Kali Cawang ini, pegiat Pokdarwis setempat juga menggarap situs Watu Jonggol. Situs yang konon dahulunya menjadi tempat pertapan oleh Patih Gajah Mada.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko mengatakan, potensi budaya di Banyumas bagian selatan sangat banyak. Tidak hanya tradisinya, tapi juga kesenian rakyat yang masih hidup sampai saat ini.

 

 

 

 

Komentar