-
PPID
- Formulir Keberatan Permohonan Informasi
- Daftar Informasi Publik
- Daftar Informasi Yang Dikecualikan
- Profil PPID Pembantu
- Transparansi
- Pelayanan Informasi
- Informasi Serta Merta
- Informasi Berkala
- SK PPID
- Informasi Setiap Saat
- Formulir Permohonan Informasi
- Tupoksi dan Struktur Organisasi PPID
- Survey Kepuasan Masyarakat
- Standard Pelayanan
Kongres Basa Panginyongan I Tahun 2016 Kabupaten Banyumas
Purwokerto – Dinas Pemuda, Olahraga, Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Kongres Bahasa Penginyongan I Tahun 2016 Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 25 - 27 Oktober tahun 2016. Kongres tersebut dibuka oleh Asisten Kesra Provinsi Jawa Tengah pembukaan dilaksanakan di Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas sedang pelaksanaan kongres dilaksanakan di Hotel Moro Seneng Baturraden dan Karang Panginyongan Desa Karangtengah Kecamatan Cilongok. Peserta kongres sejumlah 150 peserta yang perwakilan dari 5 Kabupaten di wilayah Barlingmascakeb.
Konggres basa panginyongan dengan tema menuju Basa panginyongan yang hidup, maju dan bermartabat di harapkan mampu menjadi sebuah lanngka cerdas dan impresif untuk lebih , maju dan menghidupkan kembali spirit of panginyongan yang sempat tersendat karena terjepit, tergerus arus globalisasi. Dengan melibatkan Kabupaten lain yang masih serumpun dan Kalawangsa Brayat Ageng Panginyongan diharapkan nantinya basa panginyongan bisa tetap lestari sehingga mampu untuk hidup, maju dan martabat sebgai penguat bahasa Nasional bahasa Indonesia.
Keberlangsungan basa panginyongan di sebaran wilayah Karasidenan Banyumas semakin terkikis oleh bahasa – bahasa lain yang lebih moderat. Masyarakat semakin enggan menggunakan basa penginyongan dalam komunikasi sehari-hari, hal ini sangat terasa bila kita melihat di kalangan civitas akademika di sebaran wilayah Banyumas Raya. Sebagian mengatakan tidak tahu dan ora ngerti artine angger ngomong banyumasan dalam hal ini basa panginyongan. Pemerintah Kabupaten Banyumas berupaya memasukan Muatan Lokal Bahasa Banyumasan kedalam mata pelajaran disekolah menengah, hal ini dimaksudkan agar basa Banyumasan ora kepaten obor.
Selain itu, bahasa adalah aspek utama budaya sehingga ada tanggungjawab moral untuk tetap bisa menjaga keberlangsungannya, dengan ini diharapkan bahwa suatu saat basa panginyongan akan menjadi penguat dan pemersatu warga Banyumas Raya dimanapun berada.
Poin penentu dan masukan yang sangat berarti adalah bahwa sebagai orang Banyumas Raya kita harus bangga dengan Basa Panginyongan yang lebih egaliter dan kerakyatan. Jangan malu untuk menggunakan basa panginyongan, aja isin ngomong ngaggo basa ngapak, ora ngapak ora kepenak.
Penyelenggaraan kongres Basa Panginyongan dikandung maksud untuk lebih menggairahkan kembali Basa Panginyongan diberbagai kalangan dalam berbagai kesempatan, disamping itu diharapkan adanya upaya lebih dalam melestarikan, mengembangkan Basa Panginyongan agar tetap menjadi kebanggaan masyarakat Banyumas Raya. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk memantapkan kembali Basa Panginyongan sebagai bahasa kebanggan masyarakat secara luas dan orang tak lagi malu / minder menggunakan bahasa panginyongan baik di daerah sendiri maupun di daerah lain.
Peserta Kongres terdiri dari unsur Guru MGMP bahasa Jawa SMP dan SMA 4 orang, Kepala SD 2 orang, Perguruan tinggi 2 Orang, Pustakawan 2 Orang, Unsur Dinas Pendidikan 2 orang, unsur Dinas Kebudayaan 2 orang, Organisasi Seniman / Budayawan 3 orang, PEPADI 2 orang, Humas Protokol 1 Orang, Sanggar Seni 2 orang, Stasiun radio 1 orang, Organisasi Pranoto Coro 2 orang.